PANDEGLANG, MBN – Pembangunan Jalan Tol Serang – Panimbang akan melibatkan banyak pekerja lokal di sekitar lokasi proyek, Hal itu dilakukan demi efisiensi waktu dan biaya mobilisasi, sekaligus pemberdayaan warga setempat.
“Pekerja yang nantinya dibutuhkan meliputi pekerja lepas, pekerja harian atau mereka yang mempunyai keahlian khusus,”
Terkait dengan kuota pekerja lokal yang dibutuhkan pada pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, AR.Ade Rudiyanto menyebut hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi pekerja yang berbeda-beda, tergantung kondisi jenis pekerjaan yang dikerjakan.
“Kalau untuk jumlah tentunya akan banyak karena saat pembangunan melibatkan berbagai pihak, termasuk suplier. Ada pekerjaan timbunan tanah, pekerjaan struktur beton, pekerjaan rigid pavement, dan sebagainya,” paparnya.
Menurutnya, semua ini memerlukan material lokal dalam jumlah besar yang memenuhi spesifikasi.Hal ini di sampaikan oleh AR.Ade Rudiyanto saat meninjau lokasi pembangunan jalan tol Serang – Panimbang, Selasa (12/12/24).
Ia berharap para pekerja pembangunan jalan tol ini memperoleh gaji yang layak, guna membantu perekonomian masyarakat yang berada disekitaran lokasi pembangunan.
“Hendaknya para pekerja lokal nanti digaji dengan upah yang layak, bukan minimum,” ujar AR. Ade Rudiyanto.
Selain itu, ia juga meninjau terkait kendala yang dialami sejak proyek dimulai seperti pembebasan lahan dan keamanan, dikarenakan masih ada beberapa lokasi zona merah/sengketa yang belum terselesaikan.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian konstruksi Jalan Tol Serang-Panimbang di Provinsi Banten.
Diharapkan dengan selesainya pembangunan Tol Serang-Panimbang akan semakin mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah Banten, khususnya melalui sektor pariwisata dan industri.
Jalan Tol Serang – Panimbang akan melintasi beberapa Kabupaten di Provinsi Banten seperti Serang, Lebak, dan Pandeglang dan tersambung dengan Tol Jakarta – Merak. Selain itu Jalan Tol ini akan mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. (Aan Sofian)