PANDEGLANG,(MBN)– Salah satu Wartawan Rohmat dari Radar Istana mengaku telah dikeroyok dan dianiaya di Pemerintahan Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang, oleh sejumlah orang diantaranya UTS Kamis 17 Maret 2022. Akibat itu Rohmat melaporkan Ke Polres Pandeglang, Provinsi Banten pada 18 Maret 2022
” Situasi memanas akhirnya saya dikeroyok lantaran dianggap menyudutkan Kepala desa Sobang, padahal saya hanya mempertanyakan untuk hak jawab pemberitaan,” aku Rohmat Kepada Media.
Oleh sebab itu, demi mendapatkan keadilan dari penegak hukum Polres Pandeglang, Rohmat melaporkan UTS Ke Mapolres Pandeglang pukul 21.00 WIB malam Jum’at 18 Maret 2022.
” Alhamdulillah terkait penganiayaan ini saya sudah melaporkan kepada Kepolisian Polres Pandeglang untuk meminta keadilan dan meminta agar pelaku di hukum sesuai yang berlaku di negara kita ini,” tandasnya.
Sementara UTS (Ujang Tursina) membantah telah melakukan penganiayaan dan pengoroyokan terhadap Rohmat dari Wartawan Radar Istana. Ujang menjelaskan keronologi yang terjadi pada saat itu di pemerintahan desa Sobang.
” Kejadiannya begini, ditengah musyawarah telah terjadi salah seseorang yang kesurupan akhirnya semua fokus terhadap orang yang kesurupan, untuk menghindari terjadinya adu fisik semua wartawan yang hadir dalam acara itu untuk saya minta bubar,” ungkapnya Sabtu (19/03).
Selanjutnya, kata Ujang, dirinya meminta bubar karena telah menyaksikan langsung dari pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh Rohmat selaku Wartawan Radar Istana, Ujang menganggap bahwa lontaran pertanyaan tersebut sangat menyudutkan Kepala desa.
” Pertanyaannya itu bukan seperti orang bertanya, tapi menjasdis bahwa apa yang dilakukan pemerintahan desa itu salah, akibatnya salah satu dari Linmas kerasukan karena perdebatan tak kunjung beres. Padahal sudah dijelaskan sejak awal, bahwa rekrutmen perangkat desa itu berpacu kepada Perbub dan Permendagri,” tambahnya.
Meski begitu, Ujang tak mempermasalahkan kepada Rohmat yang telah melaporkan dirinya ke Polres Pandeglang, pada Jum’at 18 Maret 2022 kemarin. Sebab kata Ujang, pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di Pemerintahan desa Sobang sama sekali tidak benar.
” Sama sekali tidak benar, bahwa telah terjadi pengeroyokan terhadap Rohmat, bagaimana bisa disebut penganiayaan atau pengeroyokan di saat situasi sedang fokus terhadap orang kerasukan, saya punya Videonya, dan apa yang telah dilakukan oleh Rohmat itu saya menilai telah mempelintir kejadian yang sebenarnya,” tutupnya.
Discussion about this post