
SERANG, (MBN) – Pengurus majelis wakil cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan Ciomas Kabupaten Serang menggelar kegiatan Pendidikan Kader NU (PKNU) angkatan pertama. Kegiatan ini dilangsungkan selama tiga hari, Jum’at – Minggu 21-23 Januari 2022.
Pembukaan kegiatan PKPNU ini di hadiri oleh dua Tokoh Ulama Besar yakni Abuya Muhtadi Dimyati selaku Mustasyar PBNU dan Abuya Syar’i.
Materi yang diberikan di antaranya orientasi pendidikan, pembagian kelompok, strategis perjuangan politik Aswaja, Pancasila, prinsip-prinsip Aswaja, analisis, olah ruhani, Ghazwah Al-Fikr berupa peta pertarungan pemikiran, diskusi kelompok terkait strategis dakwah dunia milenial, presentasi kelompok dan diskusi, NU dan tantangan masa depan, analis kekuatan endogen NU Kabupaten Seranf, dan NU outlook 2026 terkait strategi mengelola titik balik NU.
Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Serang, KH. Khudori Yusuf menilai kegiatan yang dilaksanakan ini penting bagi peserta. Mengingat NU merupakan organisasi yang bersifat perkumpulan, keagamaan, keislaman, dan kemasyarakatan dalam pengelolaannya harus bersifat koordinasi dan saling terhubung.
“Saat ini, orang mengenal NU masih dalam batas amaliyah dan wilayah tradisi. Namun belum bersifat institusi. Karenanya agar NU bisa berfungsi dengan baik maka pengelolaannya harus dengan baik dan maksimal,” ujar KH. Khudlori Yusuf.
Wakil Ketua PCNU Kab. Serang, KH. Enday mengatakan NU saat ini menjadi organisasi keagamaan terbesar mencapai 67 persen dari penduduk Indonesia. Demikian pula di Serang keberadaan warga NU sangat dominan yang dibuktikan dari kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kendati terbesar, papar Kyai Muda ini, warga NU sering menjadi sasaran dari kelompok takfiri yang intoleran, suka mengkafir-kafirkan, membid’ah-bid’ahkan dan lain.
“Selain dari kelompok takfiri, ancaman yang perlu diwaspadai warga Nahdliyin terhadap adanya kelompok ideologi non islam seperti liberalisme, komunisme, materialisme, sekularisme, hedonisme, otorialitasime, dan Islam phobia,” ujarnya.
Dalam upaya menangkal berbagai rongrongan tersebut, papar Ketua MWCNU Kec. Ciomas KH. Aminudin menambahkan, NU harus melakukan penguatan. Karena tanpa institusi yang mumpuni NU akan mengalami distorsi dari ideologi-ideologi lain.
Ketua Panitia Pelaksana H. Ubaidillah mengatakan, tujuan digelarnya PKPNU di antaranya agar kader-kader NU bisa mempunyai loyalitas dan mempunyai komitmen kuat terhadap NU sekaligus untuk penguatan struktural NU kendati selama ini jumlah pengikutnya sangat banyak.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini kita bisa mendata dan merangkum semua kader-kader yang betul-betul bisa menggerakan NU sehingga organisasi ini bisa lebih baik, berkembang dan mumpuni,” harapnya.
Sementara itu, Abuya KH. Muhtadi Dimyathi selaku Mustasyar PBNU menuturkan melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membekali para kader NU menjadi kader tangguh mengemban Islam Ahlussunah Waljamaah serta dapat mengembangkan dan terus berikhtiar menguatkan NU di basis-basis masa.
“NU di Banten harus kuat, harus besar, mari besarkan bersama-sama.” ujar beliau. (Mahruz Ali)
Discussion about this post