LEBAK, (MBN) – Dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan pembaharu rakyat banten (Gapura Banten) bersama LSM Laskar Banten Reformasi (LBR) sangat menyayangkan carut marutnya penyaluran bantuan Jamsosratu di Kabupaten Lebak, khusunya di Desa Tanjungsari, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, yang saat ini viral di media online dan striming Yotube Chanel Berani berkata Benar.
Pihaknya mengecam keras jika ada oknum yang dengan terstuktur sistematis dan masif mencari keuntungan pada Program bantuan yang sangat mulia tersebut. Selain itu, kedua LSM ini juga mengaku akan segera mengirim surat kepada Wakil Gubernur Banten untuk melakukan audensi soal kondisi bantuan Jamsosratu di Lebak.
“Program bantuan Jamsosratu ini tentu sangat mulia, karena bantuan ini untuk warga yang tidak mampu, untuk meringankan beban hidup mereka, program pemerintah kepada Gubernur Banten dan pak Wakil Gubernur Banten agar bantuan ini diharapkan tepat sasaran dan sesuai mekanisme yang ada. Bukan malah seperti di Desa Tanjungsari itu, kasian warga, mereka sangat membutuhkan,”tegas Pembina LSM Gapura Banten Ade Irawan pada awak media, Rabu (23/2/2022).
Menurut Ade, jika dilihat dari persoalan di Desa Tanjungsari itu diduga kuat adanya kongkalikong antara pendamping dengan oknum bernama Ombi yang disebut – sebut selaku ketua kelompok bantuan Jamsosratu di Kampung Sempureun Desa Tanjungsari tersebut. Pasalnya, kata Ade, terdengar langsung pengakuan dari penerima bantuan bahwa setiap pencairan semua kartu ATM itu dikumpulkan dan harus oknum Ombi yang mengambilnya.
“Tentu ini sangat miris. Aturan dari mana yang seperti itu, yang benar adalah masyarakat sendiri yang langsung mengambil, bantuan itu hak mereka (KPM-Red). Lain hal jika memang masyarakat meminta pertolongan agar di ambilkan. Ini mirisnya, ada yang ngambil sendiri kok malah di ancam ancam bakal gak dapat lagi segala macem, memalukan sekali,”pungkasnya.
Senada, Sutisna Ketua LSM LBR menambahkan, bahwa dirinya mengaku langsung melihat kondisi penerima manfaat di Desa Tanjungsari tersebut. Kata dia, mereka (Masyarakat- Red) memang kondisinya sangat memperihatinkan, ditambah masyarakat mengaku sudah sangat dikecewakan dan diduga kuat sering di bohongi oleh oknum tersebut.
“Bahkan, masyarakat selain di minta 100 ribu dengan dalih untuk materai segala macem, mereka juga di pinta lagi dengan dalih untuk uang jasa karena mengambilkan. Sangat miris sekali, ini bantuan Jamsosratu kok terkesan jadi ladang mencari untung,” tegasnya.
Masih Sutisna, dengan begitu, dirinya bersama pembina LSM Gapura Banten akan segera melayangkan surat kepada Wakil Gubernur Banten untuk melakukan audensi.
“Sebelum kami melangkah lebih jauh, kami akan melakukan audensi terlebih dahulu dengan pak Wakil Gubernur Banten. Kita juga akan tembuskan ke Dinsos Provinsi Banten, tadi kita temui, namun pihak yang dituju di Dinsos Provinsi Banten sedang WFH,”katanya.
Sutisna mengaku, pihaknya bersama Gapura Banten akan terus mengawal persoalan tersebut hingga tuntas.
“Pasti akan kita kawal hingga tuntas,” ujarnya.